Nol : wahai Satu....aku mulai resah dengan diriku, hidup ini serasa tak adil bagiku.
Satu : memangnya ada apa dengan mu Nol ?
Nol : taukah engakau Satu....aku sekarang tak punya teman lagi seperti dulu....Sejak ada orang yang menganggap dirinya pintar telah menemukan bahwa setiap bilangan yang dikalikan dengan ku akan menghasilkan nol, aku tak punya teman lagi. Dua, tiga, empat,lima ..................dan semua bilangan yang ada di alam ini tak mau berteman dengan ku.
Satu : sudah lah tidak usah engkau pikirkan...
Nol : heh....Engkau bilang apa??!!!! Jangan dipirkan??!!! Mudah sekali kau berkata demikian!!! Kau pikir kau siapa hah ??
Satu : aku satu....tetangga dekatmu,yang selalu siap membantumu setiap saat.
Nol :hah...kata-katamu sungguh manis terdengar di telingaku. Kau dapat berkata demikian karena engkau tak merasakan apa yang aku rasakan sekarang ini. Aku iri kepadamu Satu!!! Semua bilangan begitu menyukaimu karena ketika mereka dikalikan dengan mu maka hasilnya mereka sendiri. Huh begitu sombongnya kalian!! Aku membencimu Satu,engkau telah menyakiti hatiku!!
Satu : maafkan aku sahabatku.......aku tak bermaksud menyakitimu. Tapi bukankah engkau juga bernasib seperti mereka ketika engkau dikalikan dengan ku maka hasilnya adalah dirimu sendiri.
Nol : yah....memang, tapi hal itu tak akan membuatku menyukaimu Satu. Kau terlanjur membencimu.
Satu : apalagi yang membuatmu begitu membenciku nol ?
Nol : aku membencimu karena ketika semua bilangan ditambahkan dengan mu maka mereka akan berubah, mereka akan satu tingkat lebih tinggi dari sebelumnya. Tapi ketika mereka menambahkan diri mereka denganku hanya kekecewaan yang mereka dapat karena mereka tak akan bertambah. Mereka bilang tak ada gunanya mereka menambahkan diri mereka dengan ku, buang tenaga katanya!! Mereka menganggapku tak ada.
Satu : ketahuilah wahai sahabat....aku juga mengalami hal yang sama dengan mu. Kau tahu....ketika semua bilangan mengurangkan diri mereka dengan ku maka mereka akan berkurang satu angka dari semula. Mereka kecewa dengan diriku.
Nol : tapi kekecewaan mereka terhadapmu tak seperti kekecewaaan mereka terhadapku. Mereka masih tetap menyukaimu. Mereka tetap menyanjung-nyanjungmu. Bahkan bukan hanya mereka tapi coba kau lihat orang itu mereka begitu bangga mendapatkan nomer satu. Engkau dibanggakan dimana-mana. Semua orang senagn jika mendapatkanmu. Jika manusia berhitung maka bilangan yang pertama mereka ucapkan adalah dirimu, ”SATU”,tak pernah melafalkan ku. Mereka tak pernah membutuhkan aku.aku tak pernah mereka harapkan. Kau tak berguna lagi. Aku benci diriku sendiri!!
Satu : dengarkan aku sahabat....
Nol : apalagi yang harus aku dengarkan hah?!!!! Asal kau tahu Satu, penderitaanmu yang seperti itu tak sebanding dengan ku Satu!!!! Mereka lebih kecewa lagi kepadaku karena ketika mereka membagi diri mereka dengan diriku maka mereka akan menjadi makhluk yang tak dikenal lagi, mereka tak akan pernah terdefinisi. Sehingga mereka selalu menghindar ketika mereka dibagi dengan diriku. Sedangkan ketika mereka dibagi dengan dirimu maka hasilnya akan diri mereka sendiri. Aku tambah membencimu Satu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Satu : sahabat..........bisakah kita membicarakan ini baik-baik???
Nol : hah?!!!!!! Baik-baik?!!!! Aku katakan sekali lagi kepada mu satu.... Aku membencimu............pergi dari hadapanku sejauh mungkin!!!
Akhirnya Satu pun pergi dari hadapan Nol.........
Didalam kesendirian Nol tiba-tiba muncullah sesosok makhluk aneh......
Nol : siapa kau??
Otak : perkenalkan aku otak, ini fungsi limit, limit tak berhingga dan ini bilangan kompleks.
Nol : apa tujuanmu menemuiku ?
Otak : aku membutuhkan bantuanmu Nol... sebenarnya bukan hanya aku yang membutuhkan mu tetapi juga temanku, fungsi limit, limit tak hingga dan bilangan kompleks.
Nol : siapa pula mereka ? aku tak mengenal mereka. Mereka aneh bagiku.
Limit tak hingga : tenang saja nol...kami ini makhluk baik-baik. Sekarang kami membutuhkan kamu.
Nol : mengapa kalian begitu yakin kalau aku bisa membantu kalian ? aku ini mahluk yang tak berguna.
Bilangan kompleks : tidak nol....kamu berguna bagi kami. Kami yakin itu.
Nol : baiklah....sebenarnya apa yang bisa aku bantu ?
otak : begini nol....aku mengalami kesulitan untuk mendefinisikan sahabat-sahabat ku ini, aku tidak tahu siapa sebenarnya mereka. Coba lihat bentuk kami yang tak beraturan ini.
lim┬(z→∞)〖(z+i)/(z-1)〗=?????
Nol : iya....memang bentuk kalian tak beraturan, baru pernah aku melihat makhluk seperti kalian.
Limit tak berhingga : maka dari itu kami membutuhkan kalian untuk mengetahui siapa sebenarnya kami ini.
Nol : bagaimana aku bisa membantumu?
Fungsi limit : tenang saj nol....kami tahu caranya, kamu tinggal mengikuti petunjuk kami.
Nol : baik lah....
Sejenak mereka terdiam,,,terlihat bahwa mereka sedang bekerja... dan akhirnya....
Otak : berfikir
lim┬(z→∞)〖(z+i)/(z-1)〗=lim┬(z→0)〖(1/z+i)/(1/z-1)〗=lim┬(z→0)〖(1+iz)/(1-z)〗=1
Otak : terimakasih banyak nol....... Engkau telah membantu aku mendefinisikan siapa mereka sebenarnya. Ternyata mereka adalah satu.
Nol : apa???? Mereka satu.
Matematikawan : iya engkau dapat mendefinisikan satu.
Nol : benarkah demikian ??
Matematikawan : iya benar.........
Satu : hai nol...... kau lihat....kau hebat,kau dapat mendefinisikan aku sehingga aku muncul disini.
Nol : hai satu..... mengapa engkau masih mau menyapaku ?padahal aku telah menyakiti hatimu.
Satu : tak benar jika aku sakit hati. Aku tak pernah sakit hati padamu nol..........
Nol : tahukah engkau satu?? Karena engkau aku merasa berguna lagi sekarang.
Satu : bukan karena aku tapi karena kamu sendiri.
Nol : satu maafkan aku ya....selama ini aku tak pernah bersyukur dengan keadaanku. Aku hanya bisa mengeluh dan mengeluh....
Satu : sudahlah.....ketahuilah wahai nol....di dunia ini tak ada yang sempurna, kita harus saling membantu. Jadi berbuatlah sebaik-baiknya selama kita masih bisa berbuat baik. Benarkan??
Nol : baik lah.....aku akan menolong siapa saja yang membutuhkanku.